Kukatakan
padamu, hari itu
Bawa aku
kembali ke rumah
Dan kau
memandangku dengan pandangan aneh
“Rumah?”
Ya, rumah,
rumah bagi ekor matamu yang menelisikku
Bagi long time lost heaven milik kita berdua
Bagi
dekapan hangat ujung bibir yang menyunggingkan senyum tengilmu
Bagi kedua
alis matamu yang terangkat tinggi-tinggi
“Mengapa kembali?”
tanyamu akhirnya
sudah
kubilang;
Karena
rumah adalah tempat dimana hati kita berpaut
Karena
rindu ini tidak akan kulepaskan
Seluruh
hujaman matamu yang meninggalkan jejak desir di dada
Seluruh
diammu yang mengusikku
Seluruh
jejak punggungmu di dalam benakku
Seluruh detak
jantung yang—
Komentar
Posting Komentar