Jantungku melambat, lalu berdetak takkaruan
Halo, Lelaki tanpa nama!
Kamu yang lagi-lagi mendominasi isi otakku--bukan; isi hatiku.
Harus kuapakan lagi ingatan ini?
Atau harus kuhapus saja seluruh data tentangmu?
Ah, seandainya bisa.
Kamu. Coba beri tahu aku, bagaimana caranya ku bisa membuang segala tentangmu?
Kenapa begitu kuat kamu bercokol di sini?
Kamu. Aku selalu berusaha untuk menghapus rasa ini.
Bukan hanya bulir airmata yang kupertaruhkan, tapi juga kewarasanku.
Atau? Aku hanya jenuh melihatmu bersama wanita-wanita lain.
Atau? Aku cemburu?
Ya Tuhan, kewarasanku benar-benar terkikis, rupanya.
Atau apa?
Halo, Lelaki tanpa nama!
Kamu yang lagi-lagi mendominasi isi otakku--bukan; isi hatiku.
Harus kuapakan lagi ingatan ini?
Atau harus kuhapus saja seluruh data tentangmu?
Ah, seandainya bisa.
Kamu. Coba beri tahu aku, bagaimana caranya ku bisa membuang segala tentangmu?
Kenapa begitu kuat kamu bercokol di sini?
Kamu. Aku selalu berusaha untuk menghapus rasa ini.
Bukan hanya bulir airmata yang kupertaruhkan, tapi juga kewarasanku.
Atau? Aku hanya jenuh melihatmu bersama wanita-wanita lain.
Atau? Aku cemburu?
Ya Tuhan, kewarasanku benar-benar terkikis, rupanya.
Atau apa?
Komentar
Posting Komentar